Selasa, 01 Maret 2016

IBU GURU YANG BANYAK BUKUNYA

Tadi sewaktu mengantarkan pesanan ke salah satu customer di Araya, di teras rumah aku melihat ada banyak buku yang terpajang rapi.

Saat orangnya keluar, aku iseng tanya,
"Ibu, ini rumah baca apa bimbingan belajar, koq banyak bukunya?" tanyaku.
"Oh, bukan mas. Ini ceritanya Guru TK, lagi pindahan, berhubung rumahnya dulu besar, tapi sekarang kecil seperti ini, jadilah buku-bukunya ditaruh di teras rumah" jawab ibu itu.

Hmm, sekilas angan-anganku melangkah jauh, pasti guru itu disukai banyak anak-anak. Secara, dia punya banyak koleksi buku di rumahnya.

Jadi, ketika mengajar, dia bisa mengajak anak didiknya untuk datang ke rumah.

"Anak-anak, ibu punya koleksi buku baru yang bagus di rumah, kalau mau tau, datang saja ke rumah ibu".

Pasti anak-anak senang mendengar hal itu.

Anak kecil, dalam masa pertumbuhannya, pasti punya rasa ingin tahu yang sangat besar dengan hal-hal baru. Akan lebih menarik, jika seorang guru atau orang tua bisa mengarahkannya ke dalam hal-hal yang positif.

Contohnya, dalam hal ini, mengajak mereka untuk melihat, "koleksi buku baru yang bagus".
Yang terlintas dalam benak anak-anak pasti kata-kata, "Koleksi", "Buku Baru", "Bagus".

Secara Psikologi, kata-kata itu mampu merangsang daya pikir dan imajinasi mereka.

Jika anak yang suka membaca, kata yang menarik bagi mereka tentu "Buku baru".
Jika anak yang aspek visualnya lebih dominan, kata yang menarik baginya pasti kata "bagus".
Dan jikapun ada anak yang tidak suka membaca, tapi aspek Psikomotoriknya lebih menonjol, pasti kata yang tersirat bagi mereka adalah kata "Koleksi", karena, pasti dia yang akan mengobrak-abrik koleksi buku itu.

Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dengan guru punya banyak koleksi buku dirumahnya.

Selain bisa memotivasi anak-anak agar suka membaca. Dia juga bisa mengajak mereka untuk datang ke rumah, tak hanya untuk belajar, tapi juga untuk menjalin kedekatan emosional antara guru dan anak-anak asuhnya.

Aku yakin, guru yang seperti itu yang akan diingat selamanya oleh anak-anak. Guru yang ramah, pintar, perhatian, gak jaim sama anak-anak, dan juga, punya banyak koleksi buku.
Kalau gak ingat orangnya, minimal ingat sama rumah dan kenangannya.

Dan...gak harus guru, juga gak harus jadi guru. Kitapun, orang tua, keluarga, orang biasa, bisa melakukan itu.
Mau, anak-anak kita dijejali dengan sinetron-sinetron gak jelas itu.

Jadi, langkah kecilnya, bisa dengan mulai mengumpulkan buku dari sekarang, dikit demi sedikit. Lama-lama kan katanya bisa jadi bukit.

Uang, seberapapun besarnya akan habis tak tersisa, tapi pengetahuan dalam satu buku, bisa dipakai untuk selamanya.
Itulah yang namanya amal jariyah..

So, yuk koleksi buku mulai dari sekarang.
Salam hangat,
Roni cool (Muhammad Sakroni)


Gambar by google

Minggu, 31 Januari 2016

BANYAK JALAN MENUJU ROMA : Solo Traveler ke Italy. (Catatan Gathering Backpacker Dunia Malang, Edisi Januari 2016)

Kata orang, banyak jalan menuju ke Roma, banyak cara untuk mencapai suatu tujuan.

Begitu juga dalam traveling, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencapai suatu destinasi tertentu. Ada Traveling yang dilakukan secara sendirian alias Solo Traveler, ada juga Traveling yang dilakukan bersama dengan orang-orang tercinta. Nah, Hal inilah yang dibahas dalam Gathering Backpacker Dunia Malang kali ini.

Bertempat di Kedai Kopi Malang, Mbak Vicky Kurniawan yang telah melanglang buana keliling dunia, membagikan tips-tipsnya bagi mereka yang mau melakukan perjalanan dengan cara Solo Traveling.

Selain itu, tak ketinggalan Bu Siwi Parama Putri juga membagikan kisahnya ketika melakukan perjalanan ke Negara Romawi Kuno, alias Italy. Jadilah Tema Gathering hari ini, Solo Traveler Pergi Ke Italy hehe..

Mbak Vicky menyampaikan, inti dari Solo Traveler itu adalah, Rasa Percaya Diri yang tinggi. Artinya, kita harus percaya akan kemampuan yang kita miliki.

Jika kita memutuskan untuk melakukan perjalanan dengan cara Solo Traveling, minimal kita harus mengetahui 3 hal berikut ini.

1.Maps.
Untuk menuju suatu tempat, kita harus tahu dimana tempat yang akan kita tuju itu. Caranya, bisa dengan melihat peta. Nah, peta ini ada banyak macamnya. Ada peta yang berbentuk lembaran, ada peta yang tersemat dalam aplikasi. Ada aplikasi peta yang dapat dilihat secara online, ada juga aplikasi peta yang dapat digunakan secara offline. Semua tergantung kenyamanan dan kebutuhan.

2.Itenary.
Setelah mengetahui tempat yang akan kita tuju, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana perjalanan atau disebut itenary (Tulisannya ‘itenary’ apa ‘itenerary’ ya). Itin (bahasa gaulnya), merangkum tempat mana saja yang akan kita tuju, cara untuk kesana, atau hal-hal apa saja yang akan kita lakukan ketika berada disana. Itu semua dapat dirangkum dalam sebuah Itenary atau, Itenerary.

3.Self Defense
Sebagai Solo Traveler, hal penting juga yang harus ketahui adalah tentang Self Defense atau teknik mempertahankan diri. Kita tidak harus menguasai teknik bela diri ataupun jago silat, tapi minimal kita tahu basic self defense untuk berjaga-jaga kalau ada sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi pada diri kita.

Setelah sedikit mengetahui tips-tips perjalanan secara solo traveling. Bu Siwi akan mengajak kita jalan-jalan keliling Italy. Cuuus..

Italy yang merupakan bagian dari Eropa dapat dimasuki oleh Turis Indonesia setelah memiliki Visa Schengen. Apply Visa Italy bisa dilakukan melalui website VFS.

Adapun persyaratannya hampir sama dengan pengajuan visa pada umumnya, yakni :
-Paspor
-Pas Foto
-Bukti booking pesawat dan hotel
-Asuransi perjalanan
-Bukti Keuangan/rekening koran (Tabungan).

Kota-kota yang harus di kunjungi ketika di Italy antara lain,
1.Roma
Yang suka sama Colosseum bisa datang kesini. Tempat menginap yang recommended adalah di kawasan Termini Station (karena banyak makanan Halalnya) atau bisa juga di Piazza Barberini.

2. Vatican
Negara dalam kota. Mengunjungi Basilica Santo Petrus atau museum yang ada disana.

3. Venezia
Kota air yang sangat terkenal ke segala penjuru dunia. Tapi kata Bu Siwi, tempatnya tak seindah seperti apa yang dibayangkan, karena tempatnya kumuh, amis, terlalu banyak turis dan juga mahal. WC saja bayar 1,5 Euro.

4. Firenze
Yang pengen beli oleh-oleh kerajinan kulit made in Italy, bisa datang ke San Lorenzo Market. Mau tawar menawar harga pasar ada, mau yang harga butik juga ada.

5. Pisa
Yang ingin melihat menara Pisa yang miring itu bisa datang kesini. Tapi katanya harus antri.

6. Milan
Siapa yang tak kenal AC Milan atau Inter Milan, klub sepak bola yang bermarkas dalam satu stadion yang sama, San Siro. Tempat itu wajib dikunjungi bagi penggemar bola.

Transportasi ketika di Italy bisa menggunakan kereta, bis, maupun metro. Bisa menggunakan tiket langsung atau bisa juga memakai Eurail pass yang dapat di apply melalui website Eurail.

Untuk urusan makanan, cara terhemat adalah dengan masak sendiri. Karena, untuk satu kebab saja harganya sekitar 2 Euro, nasi+chiken berkisar antara 8-15 Euro. Sedangkan kalau ingin mencoba set Italian Menu harganya dimulai dari 25 Euro. Silahkan dicoba tergantung budget yang tersedia.

Satu kuliner lagi yang harus dicoba ketika berada di Italy aalah, Es Krim GELATO. Es krim khas Italy ini dihargai sekitar 1,5 Euro untuk setiap cup nya.

Demikian secuil catatan untuk Gathering Backpacker Dunia Malang kali ini.

Sama halnya dengan Filosofi Roma, yang dapat dituju melalui banyak jalan, begitu juga dengan impian, dapat dicapai melalui banyak cara.

Tapi terkadang, ada satu titik dimana kita akan menyerah dengan impian kita. Jika itu terjadi, kita harus tahu apa yang menjadi tujuan kita di awal semula (Quote by Vicky Kurniawan).

Ending yang sedikit maksa hehe.

Malang, 31 Januari 2016
Salam hangat,
Roni Cool.