Sabtu, 08 Maret 2014

AKU dan ULANG TAHUNKU



            Ulang tahun. Semua orang punya hari ulang tahun. Setiap tahun, setiap orang pasti “merayakan” ulang tahun. Meskipun tak secara meriah, walau hanya diingat saja, itu sudah cukup sebagai perayaan ulang tahun. Tapi tidak dengan aku. Kenapa? Karena aku gak punya hari ulang tahun. Loh koq bisa?
            Kedua orang tuaku memang bisa dibilang tak pernah mengenyam pendidikan, dulu, hanya ayahku yang mengenyam dunia pendidikan, itupun dari pondok pesantren, sehingga dalam tulis menulis mereka kurang begitu menguasai. Apalagi ibu, membaca pun beliau hampir tidak bisa. Itu aku tau ketika adekku yang kecil minta dibawakan bukunya yang ketinggalan. Bukan buku satu yang dibawa. Tapi semua. Karena katanya, ibu tak bisa membaca.
            Karena latar belakang orang tuaku yang seperti itulah sehingga hari lahirku tak pernah ada yang mencatat. Apalagi di ingat. Zaman dulu, orang tuaku hanya mengingat siapa yang lahir “hampir” bersamaan dengan aku. Istilahnya sebaya. Jadi misalnya, ada anak yang lahir di bulan rajab, kemudian bulan berikutnya aku lahir, maka anak itulah yang jadi patokan. Artinya aku sebaya dengan anak itu, tapi tak pernah dicatat tanggal lahir apalagi tahunnya. Sehingga sampai sekarang aku tak pernah tau tanggal lahirku.
            Tiap aku tanya pada bapak atau ibu, pasti Cuma dibilang, “oh, kamu itu sebaya dengan “ini”, jadi tanya sama ibunya dia aja”. Nah, masalahnya, anak yang jadi patokan itu sudah meninggal dan ibunya sudah tak ingat lagi kapan anaknya lahir. Wes, tambah gak jelas.
            Nasib seperti ini tak hanya dialami oleh aku saja. Bahkan adekku yang pertama juga begitu. Karena hari lahir adekku berjarak hanya beberapa tahun denganku, nasibnya pun sama. Tak pernah tau tanggal lahirnya. Hingga sekarang. Trus bagaimana dengan tanggal lahir di Ijazah maupun di KTP?. Itu ceritanya begini.
            Suatu hari, ketika mau lulusan SD. Guruku meminta aku untuk mengumpulkan akte kelahiran. Karena aku tak punya tanggal lahir, jelas aku tak punya akte kelahiran. Karena bertanya kepada bapak ibu pun percuma, jadi aku lihat saja di kartu keluarga. Aku buka kartu keluarga, ternyata ada tanggalnya. Pas aku tanya pada bapak, katanya tanggal itupun juga ngawur. Dulu pas bapak ditanyai petugas pencatat tentang tanggal lahirku. Beliau jawabnya tak tau, maka petugas pencatat itupun membuat tanggal lahir secara acak. Jadilah 17 Juni 1989 adalah hari lahirku. Jadi, tanggal lahirku adalah hasil kongkalikong antara bapak dan petugas pencatat sensus.
            Jadi intinya, bagi kalian yang punya hari ulang tahun. Bersyukurlah. Meskipun tak ada yang merayakan ataupun ngasih ucapan selamat. Kalian beruntung, masih bisa tau hari lahir kalian. Andaikan ada mesin waktu di doraemon. Kalian bisa menuju ke tanggal itu, persis ketika kalian lahir. So, happy birthday untuk yang punya hari lahir.

Roni Cool.
08 Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar