Sabtu, 08 Maret 2014

KISAH MATAHARI YANG GAK MAU TERBIT



Pada suatu hari, di pagi yang cerah. Ayam berkokok sudah berkali-kali. Tapi matahari tak kunjung terbit juga. Ada apa gerangan, kemana perginya matahari?.
Bulan dan bintang pun juga heran. Kemana perginya sahabat mereka itu, sehingga tak muncul pagi ini. Mereka pun mencari, dimana matahari berada.
Akhirnya mereka menemukan matahari, sedang duduk termenung sendirian.

            “ matahari, kenapa kamu gak terbit?” tanya bulan.
            “ eh bulan. Iya nih, aku males mau terbit” jawab matahari.
            “ Loh, kenapa” tanya bintang.
            “ Soalnya, tiap kali aku terbit, gak pernah ada manusia yang bilang terimakasih sama aku. Padahal kan aku sudah capek-capek terbitnya, aku jadi males kalau gitu” jawab matahari.
            “ Jangan begitu dong,  matahari. Meski manusia gak pernah bilang terimakasih sama kamu. Tapi kamu tetap harus terbit. Coba pikir, bagaimana nasib mereka jika kamu gak terbit?” tanya bulan
“ memangnya kenapa lan?” tanya matahari
            “ kalau kamu gak terbit. Orang-orang tidak akan bangun. Anak-anak tidak bisa berangkat sekolah. Ayah tidak bisa pergi bekerja dan ibu tidak bisa masak buat sarapan mereka” kata bulan menerangkan.
“ biarin ah, biar mereka kapok. Salah sendiri gak pernah bilang terimakasih” kata matahari dengan agak angkuh.
            “ matahari yang baik. Meskipun manusia gak pernah bilang terimakasih, yang penting kita tetap harus bisa memberikan manfaat buat mereka” kata bulan.
            “ manfaat, manfaat apa?” tanya matahari heran.
            “ iya matahari. Misalnya aku, bulan. Dengan adanya aku, malam hari menjadi lebih indah dan anak-anak bisa bermain di bawah sinarku. Bernyanyi, tertawa. Bagiku itu sangat menyenangkan” kata bulan sambil tersenyum.
            “ aku pun juga” kata bintang menambahi. “Para nelayan biasanya menggunakan aku sebagai penunjuk arah. Ketika mereka mencari ikan di malam hari. Mereka gak pernah bilang terimakasih padaku. Tapi aku sudah senang”
            “kenapa kalian senang, padahal manusia gak pernah berterimakasih pada kalian?” tanya matahari.
            “Matahari, dengan melihat senyum mereka, bagi kami itu sudah cukup. Bukankah memberi itu harus tanpa pamrih, tanpa mengharap balasan apa-apa” kata bulan.
            “iya matahari, yang penting kita tetap bisa memberikan manfaat buat mereka. Suatu hari nanti, pasti ada kok manusia yang berterimakasih pada kita” kata bintang sambil tersenyum.
            “hmm. Kalau begitu, aku mau terbit saja ah. Biar bisa menyinari mereka dan biar bisa melihat senyum mereka” kata matahari penuh semangat.
            “ nah, begitu donk. Ayo cepetan. Nanti anak-anak terlambat sekolah loh” kata bulan.
            “ Ok. Bulan, bintang, aku pergi dulu ya. Terimakasih atas nasehatnya” kata matahari sambil berlalu dari tempat itu.
            “ sama-sama” jawab bulan dan bintang bersama-sama.
                                                                        ***
Akhirnya, mataharipun terbit dengan penuh ceria. Memancarkan sinarnya yang hangat ke seluruh penjuru dunia. Kemunculan matahari disambut dengan suka cita oleh manusia di bumi.
            “ ayah, ayah, lihat mataharinya sudah terbit” kata seorang anak menunjuk ke arah matahari muncul.
            “ Alhamdulillah, mataharinya terbit. Hari ini pasti cerah. Terimakasih Tuhan. Terimakasih matahari” kata ayah.
            “ Terimakasih matahari” kata anak itu diiringi senyumnya yang riang.

            Diatas, matahari tersenyum kepada mereka. Hatinya sangat senang melihat mereka gembira dan bilang terimakasih padanya. Kini matahari berjanji, tidak akan malas lagi untuk terbit di pagi hari.


Roni Cool
04 Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar