Hari ini hari pertama aku masuk SMA, MOS pertama baru saja selesai, siswa baru
sudah pulang, hanya tinggal beberapa yang masih ada di sekolah.
SMA NU Sunan Giri Kepanjen, yah, itulah nama sekolahku. Sekolah swasta yang terletak di ujung utara Kota Kepanjen. Tak banyak teman yang aku kenal di hari pertamaku, maklum, aku tergolong anak yang pemalu dalam dunia yang baru. Aku satu-satunya siswa dari Gondanglegi, mayoritas mereka berasal dari Kepanjen, kebanyakan lulusan dari SMP yang se-yayasan dengan SMA ini.
Jujur saja, ini kali pertama aku tau sekolah ini, tadi aku kesini diantar oleh tetanggaku dan ironisnya, aku lupa naik angkot apa. Saat mau pulang, yang aku tau hanyalah aku harus naik angkot, turun di pasar kepanjen, kemudian naik angkot lagi jurusan ke desaku. Masalahnya adalah, aku tidak tau harus naik angkot apa, mau naik angkot warna “pink” takut bukan jurusan kepanjen, mau naik bis apalagi, biasanya antar kota. Disaat kebingungan memilih angkot itu, aku melihat seorang gadis tak jauh dari tempatku berdiri, sepertinya dia juga anak baru disini. Gadis itu sendirian.
Lama aku menunggu, gadis itu masih diam di tempatnya semula. Penasaran, aku mulai mendekat ke tempat gadis itu berada, yah hitung-hitung buat nambah teman baru. Tapi sebelum aku sampai, tiba-tiba saja ada angkot yang berhenti persis di depannya dan seorang kernet mempersilahkan dia masuk, dia naik angkot itu, pulang, entah kemana, aku terdiam, “ya sudahlah, besok paling juga bakalan ketemu lagi” pikirku. Akupun kembali ke aktifitasku, memikirkan angkot mana yang harus aku naiki. Disaat bersamaan, aku lihat kakak senior keluar dari gerbang sekolah dan akupun langsung bertanya pada dia. Ternyata untuk menuju kepanjen aku memang harus naik angkot warna pink dan turun di pasar kepanjen, akhirnya aku pulang naik angkot itu yang ternyata bernama “K 1”.
Besoknya, ospek kedua digelar, kali ini kami dapat tugas untuk minta tandatangan kakak-kakak senior. Saat aku pergi ke salah satu kakak senior yang cowok, aku lihat gadis yang kemarin itu menuju ke tempat yang sama denganku, “baguslah, ada temannya” pikirku.
Sampai di depan kakak senior.
“minta tandatangan?” kata kakak senior galak
“iya kak “ jawab kami serempak sambil menyerahkan buku.
“Ok, yang cewek dulu, kamu, sebutkan nama dan alamat kamu” katanya.
“aku Aisyah kak, dari kepanjen”. Katanya pelan. Jadi namanya Aisyah, batinku.
“Aisyah, dari kepanjen ya,,ya udah ini” sambil menyerahkan buku yang ditandatangani.
Gampang banget, pikirku senang.
“kamu,,tugas kamu sekarang adalah, menyanyikan lagu bintang kecil yang semua huruf vokalnya diganti dengan U semua, cepat laksanakan!” perintah dia.
“Loh kak,,tadi dia gak disuruh apa-apa, koq aku disuruh nyanyi” protesku
“udah kerjakan!” bentak dia
Terpaksa deh, aku harus nyanyi, bintang kecil dengan huruf vokal diganti dengan huruf U semua. Tapi gak apa-apa lah, sekarang aku jadi tau nama gadis itu siapa, Aisyah.
“buntung kucul..du lungut yung buru”. Mulai aku bernyanyi sambil monyongin bibir.
SMA NU Sunan Giri Kepanjen, yah, itulah nama sekolahku. Sekolah swasta yang terletak di ujung utara Kota Kepanjen. Tak banyak teman yang aku kenal di hari pertamaku, maklum, aku tergolong anak yang pemalu dalam dunia yang baru. Aku satu-satunya siswa dari Gondanglegi, mayoritas mereka berasal dari Kepanjen, kebanyakan lulusan dari SMP yang se-yayasan dengan SMA ini.
Jujur saja, ini kali pertama aku tau sekolah ini, tadi aku kesini diantar oleh tetanggaku dan ironisnya, aku lupa naik angkot apa. Saat mau pulang, yang aku tau hanyalah aku harus naik angkot, turun di pasar kepanjen, kemudian naik angkot lagi jurusan ke desaku. Masalahnya adalah, aku tidak tau harus naik angkot apa, mau naik angkot warna “pink” takut bukan jurusan kepanjen, mau naik bis apalagi, biasanya antar kota. Disaat kebingungan memilih angkot itu, aku melihat seorang gadis tak jauh dari tempatku berdiri, sepertinya dia juga anak baru disini. Gadis itu sendirian.
Lama aku menunggu, gadis itu masih diam di tempatnya semula. Penasaran, aku mulai mendekat ke tempat gadis itu berada, yah hitung-hitung buat nambah teman baru. Tapi sebelum aku sampai, tiba-tiba saja ada angkot yang berhenti persis di depannya dan seorang kernet mempersilahkan dia masuk, dia naik angkot itu, pulang, entah kemana, aku terdiam, “ya sudahlah, besok paling juga bakalan ketemu lagi” pikirku. Akupun kembali ke aktifitasku, memikirkan angkot mana yang harus aku naiki. Disaat bersamaan, aku lihat kakak senior keluar dari gerbang sekolah dan akupun langsung bertanya pada dia. Ternyata untuk menuju kepanjen aku memang harus naik angkot warna pink dan turun di pasar kepanjen, akhirnya aku pulang naik angkot itu yang ternyata bernama “K 1”.
Besoknya, ospek kedua digelar, kali ini kami dapat tugas untuk minta tandatangan kakak-kakak senior. Saat aku pergi ke salah satu kakak senior yang cowok, aku lihat gadis yang kemarin itu menuju ke tempat yang sama denganku, “baguslah, ada temannya” pikirku.
Sampai di depan kakak senior.
“minta tandatangan?” kata kakak senior galak
“iya kak “ jawab kami serempak sambil menyerahkan buku.
“Ok, yang cewek dulu, kamu, sebutkan nama dan alamat kamu” katanya.
“aku Aisyah kak, dari kepanjen”. Katanya pelan. Jadi namanya Aisyah, batinku.
“Aisyah, dari kepanjen ya,,ya udah ini” sambil menyerahkan buku yang ditandatangani.
Gampang banget, pikirku senang.
“kamu,,tugas kamu sekarang adalah, menyanyikan lagu bintang kecil yang semua huruf vokalnya diganti dengan U semua, cepat laksanakan!” perintah dia.
“Loh kak,,tadi dia gak disuruh apa-apa, koq aku disuruh nyanyi” protesku
“udah kerjakan!” bentak dia
Terpaksa deh, aku harus nyanyi, bintang kecil dengan huruf vokal diganti dengan huruf U semua. Tapi gak apa-apa lah, sekarang aku jadi tau nama gadis itu siapa, Aisyah.
“buntung kucul..du lungut yung buru”. Mulai aku bernyanyi sambil monyongin bibir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar