Senin, 10 Februari 2014

NAILA PUTRI : Kisah 6 Tahun yang lalu


Kini aku telah naik kelas 2 SMA, masih di sekolah yang sama di SMA NU Kepanjen. Aku memilih jurusan IPA yang katanya mencetak orang-orang yang bertipe SERSAN, Serius tapi Santai. Tapi sayangnya, tidak banyak teman-teman yang sealiran denganku, mereka kebanyakan memilih IPS hingga di kelas IPA ini hanya diisi oleh 12 ekor anak. Lumayan.

Waktu itu aku pulang sekolah, bapak ibu kebetulan ada dirumah siap-siap untuk makan siang, saat sedang makan siang itulah bapakku ngomong sesuatu yang sungguh-sungguh tak ku percaya.
 “ sebentar lagi kamu bakalan punya adek lagi” kata bapak dengan sumringah.
HAAH,,,aku?,  Segede ini?, kelas 2 SMA?, bakal punya adek lagi?
sungguh aku tak percaya bapak bilang gitu, jangan-jangan Cuma bercanda, lagian aku lihat perut ibu gak buncit kayak orang hamil, aah jangan-jangan bapak Cuma guyon.
Tak bisa ku bayangkan jika aku punya adek lagi, adekku yang sekarang aja kelas 2 SMP, dari kecil kita telah tumbuh bersama, bagaimana rasanya jika ada “orang baru” dalam keluarga ini. Ah, mungkin ini hanya mimpi.

10 Februari 2006, jam 2 pagi. Tiba-tiba aku dibangunkan bapak dari tidurku. Aku heran, ada apa?.
“ Ron, cepat ke rumah mbok muna, ibukmu mau melahirkan” kata bapak.
Ibu melahirkan??
Masih belum percaya, apa ini mimpi, tapi segera aku dan adekku pergi ke rumah mbok muna, dukun anak di kampung sebelah. Malam itu sepi, tak ada orang dijalan.
 tok..tok..tok..
“ mbok,,mbok muna” aku memanggil si mbok sambil mengetuk pintu.
“ siapa?” terdengar suara dari dalam rumah.
“ Roni mbok, anaknya pak salin, anu,,ibuk saya mau melahirkan” kataku
“oh ya, sebentar”
tak lama berselang pintu pun terbuka,
“ gimana bayinya, sudah keluar?” tampak si mbok keluar dari pintu.
“ gak tau mbok, tadi aku disuruh bapak cepet-cepet kesini”
  hooh ya udah kalau gitu ayo cepetan” kata si mbok sambil mengunci pintu.
kami pun kembali ke rumah bersama si mbok.

Sampai rumah, aku mendengar suara tangisan bayi, sudah keluar ternyata.
“ loh, bayinya sudah keluar?” kata mbok muna heran.
“ iya mbok, sudah keluar dengan selamat” terdengar suara bapak dari dalam kamar, aku gak berani masuk. Di luar saja.
“ anaknya perempuan” kata si mbok.
“ alhamdulillah,,,itu memang yang aku arepin mbok, perempuan” kata bapakku

aku, diluar, setengah ngantuk, masih tak percaya.
aku punya adek lagi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar