Pagi itu aku melihat dia, gadis manis yang bagiku, laksana bulan
diantara banyak bintang di sekelilingnya. Ia tidak cantik, tetapi
memiliki kharisma yang mampu menghipnotis teman-teman di sekelilingnya,
dan satu yang selalu bikin aku tersenyum setiap kali aku melihat dia,
dia itu ceria, sangat aktif dan rasanya gak mau diam, ada aja yang dia
lakukan yang dapat membuat
teman-temannya tertawa, makanya aku menjuluki dia dengan “si bola
pimpong”, bola pimpong yang selalu “mendal” kesana kemari jika dipukul.
Adalagi satu yang membuat aku gemes sama dia yaitu, pipinya. Yah,,aku
selalu suka dengan pipinya yang tembem, ingin rasanya aku mencubit pipi
itu. Dia itu orangnya mudah care, jadi tak heran jika banyak orang yang
merasa nyaman bergaul dengan dia, meskipun itu pertama kali bertemu.
Seperti ketika pertama kali aku berkenalan dengan dia,
“Hai” sapaku memulai pembicaraan.
“hai juga” jawabnya disertai senyum melengkung dari bibir dan pipi yang tercetak lesung di kanan kirinya.
“jadi,,namamu Aisyah Oktavia?” .
“yup,,koq tau nama lengkapku, hayoo,,,mata-matain aku ya,,”katanya
sembari menuding-nuding jari telunjuk disertai senyum jenakanya.
“ya enggaklah,,,sapa sih yang gak tau aisyah disini, semua orang sudah tau kali” jawabku beralasan.
“iya,,tapi jarang ada yang tau nama panjangku hayoo” kejar dia lagi
“ow,,berarti aku hebat donk, bisa tau nama panjang kamu,,,sebentar,
coba aku tebak, Aisyah Oktavia, aku yakin pasti kamu lahir di bulan
agustus” kataku bercanda
“enggak,,,salah yo,,,aku lahirnya itu di bulan purnama” balasnya sambil tersenyum.
“wah keren donk, pantesan aja wajahnya secantik bulan di malam hari” kataku.
“ih,,gombal deh, nama kamu siapa sih” tanyanya.
“penasaran ya,,,,”jawabku.
“enggak, Cuma pengen tau”
“pengen tau aja apa pengen tau bangeet”jawabku lagi.
“aja en gak pake banget”
“namaku roni, R-O-N-I, butuh tandatangan?”kataku
“yee,,ngapain juga. Ya udah, mas roni, salam kenal ya, aku pergi dulu”katanya
“mau kemana?”
“pengen tau aja apa pengen tau bangeet” kali ini balas dia menggodaku. Iih anak ini.
“enggak, Cuma pengen tau, mau kemana sih”
“iih kepo deh” jawabnya
“kepo,,,apaan?”
“tuh kan kepo haha,,udah ya,,aku pergi dulu, assalamualaikum” ngeloyor sambil ketawa.
“hei,,tunggu, kepo itu apa?” entah terdenger atau tidak, dia sudah menghilang ketika berbelok ke salah satu ruangan.
hmm,, awas ya kalo ketemu lagi
(bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar