Senang, itu yang aku rasa hari
ini, di hari yang katanya hari valentine, aku dikasih kado buku sama seseorang,
penulis pula, hmm bangganya.
Ceritanya bermula ketika aku membaca sebuah pengumuman di depan Perpustakaan Kota Malang, bakal ada acara bedah buku “Pelangi Hati” di Toko Buku Togamas Malang, hari jum’at jam 15.00. Yang membuat aku tertarik adalah bahwa si penulis ini, katanya baru mulai belajar menulis, baru proses “menjadi” penulis. Aku pikir, waah, kebetulan sekali, orang ini sama dengan aku yang baru belajar menulis, apalagi yang ditulis itu cerpen, klop banget dah.
Sore sepulang kerja, aku pergi ke Togamas, ternyata acaranya sudah mulai. Cukup banyak orang yang hadir. Timbul rasa minderku, waah,,jangan-jangan yang hadir ini penulis semua, jangan-jangan yang duduk itu forum penulis juga atau jangan-jangan yang sedang antusias ini mahasiswa semua. Waah, bisa gawat nih, gimana nanti kalau ketahuan, secara aku bukan penulis dan aku juga sudah MANTAN Mahasiswa. Tapi biarlah, pokoke duduk, mendengarkan dan meresapi ilmu menulisnya.
Hadir disana, Niken Lestari, si empunya buku “Pelangi Hati”, disamping itu sebagai pembedah ada Mas Dar (lupa nama panjangnya), penulis dari FLP (Forum Lingkar Pena) Malang dan juga mbak fulanah (gak tau namanya) sebagai moderator yang tampaknya juga seorang penulis.
Acara berlangsung meriah dengan adanya diskusi tanya jawab. Aku pun tak mau ketinggalan untuk mengajukan sebuah pertanyaan. Aku bertanya mengenai kisahku menuliskan pengalamanku ke dalam sebuh cerpen dimana ketika menulis seringkali “mandeg” di tengah jalan, nah,,bagaimana caranya agar tetep bisa terus menulis, bisa tetep enjoy. Alhamdulillah pertanyaanku direspon sangat baik tak hanya oleh mbak niken tapi juga oleh mas Dar dan juga oleh Moderator.
Ceritanya bermula ketika aku membaca sebuah pengumuman di depan Perpustakaan Kota Malang, bakal ada acara bedah buku “Pelangi Hati” di Toko Buku Togamas Malang, hari jum’at jam 15.00. Yang membuat aku tertarik adalah bahwa si penulis ini, katanya baru mulai belajar menulis, baru proses “menjadi” penulis. Aku pikir, waah, kebetulan sekali, orang ini sama dengan aku yang baru belajar menulis, apalagi yang ditulis itu cerpen, klop banget dah.
Sore sepulang kerja, aku pergi ke Togamas, ternyata acaranya sudah mulai. Cukup banyak orang yang hadir. Timbul rasa minderku, waah,,jangan-jangan yang hadir ini penulis semua, jangan-jangan yang duduk itu forum penulis juga atau jangan-jangan yang sedang antusias ini mahasiswa semua. Waah, bisa gawat nih, gimana nanti kalau ketahuan, secara aku bukan penulis dan aku juga sudah MANTAN Mahasiswa. Tapi biarlah, pokoke duduk, mendengarkan dan meresapi ilmu menulisnya.
Hadir disana, Niken Lestari, si empunya buku “Pelangi Hati”, disamping itu sebagai pembedah ada Mas Dar (lupa nama panjangnya), penulis dari FLP (Forum Lingkar Pena) Malang dan juga mbak fulanah (gak tau namanya) sebagai moderator yang tampaknya juga seorang penulis.
Acara berlangsung meriah dengan adanya diskusi tanya jawab. Aku pun tak mau ketinggalan untuk mengajukan sebuah pertanyaan. Aku bertanya mengenai kisahku menuliskan pengalamanku ke dalam sebuh cerpen dimana ketika menulis seringkali “mandeg” di tengah jalan, nah,,bagaimana caranya agar tetep bisa terus menulis, bisa tetep enjoy. Alhamdulillah pertanyaanku direspon sangat baik tak hanya oleh mbak niken tapi juga oleh mas Dar dan juga oleh Moderator.
Permasalahan yang aku
hadapi itu kata mereka disebut “Letter Block” (bener gak tulisannya) yang pada
intinya adalah kejenuhan dalam menulis. Kata mas Dar, semua penulis, dari Andrea Hirata sampai Habiburrahman sekali pun
pasti mengalami masa kejenuhan semacam itu, hal itu memang lumrah. Salah satu
cara untuk mengatasi itu, kata Mas Dar adalah diam, atau bisa juga dengan
membaca buku lain, menonton film atau jalan-jalan ke toko buku untuk mencari
inspirasi. Lain halnya dengan Mbak Niken, dia bilang, dalam menulis jangan
sering-sering membaca kalimat diatas, pokoknya tulislah dahulu, selesaikan,
baru di edit. Terakhir ditambahi oleh moderator bahwa tips menulis itu ya
menulis...
Selesai diskusi tanya
jawab, penulis membagi-bagikan doorprize kepada mereka yang sudah bertanya, dan
alhamdulillah,,aku dapet. Dapet buku “Pelangi Hati” dan tandatangan langsung
dari penulisnya trus bisa foto bareng pula. Hmm,,sungguh kado yang sangat indah
di hari yang indah ini.
Eh ternyata ada pesan
diatas tandatangannya itu,
“Pengalamanmu selalu berharga” (niken)
Duh,,,penulis pertama yang aku mintain tandatangan
Semoga bisa meniru jejaknya
“Pengalamanmu selalu berharga” (niken)
Duh,,,penulis pertama yang aku mintain tandatangan
Semoga bisa meniru jejaknya
akan semakin lengkap jika datang dengan penampilan cntik dari biasanya :)
BalasHapus